
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dr. Mudrikatun, S.SiT., SKM., MM.Kes., MH., Bdn., (Tengah) membuka kegiatan dan memberi arahan
Jepara – Dalam upaya mendukung pencapaian target akses air minum aman sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2025–2029 serta implementasi pilar ketiga Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara memberi pembekalan bagi seluruh Tenaga Sanitasi Lingkungan (TSL) dari Puskesmas se-Kabupaten Jepara. Kegiatan ini berlangsung pada Senin (7/7/2025) di Aula Koperasi Kesehatan Jepara.
Kegiatan pembekalan secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dr. Mudrikatun, S.SiT., SKM., MM.Kes., MH., Bdn., yang menyampaikan bahwa pelaksanaan Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga (KAMRT) menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menjamin terpenuhinya hak dasar masyarakat atas air minum yang aman dan terjangkau. “Sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Jepara terhadap amanat Sustainable Development Goals (SDGs) poin 6.1, kita siapkan SDM-nya, kita siapkan alat, bahan dan reagensianya. Hari ini, seluruh tenaga sanitasi kita bekali sebelum pelaksanaan survei lapangan,” tegasnya.
Menurut WHO, surveilans kualitas air minum merupakan asesmen kesehatan masyarakat secara terus-menerus dan teliti untuk memastikan keamanan penyediaan air minum. Dalam konteks ini, Surveilans KAMRT dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan, antara lain pengisian kuesioner, inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) terhadap sarana air minum, serta pengujian kualitas air minum yang dilakukan bersamaan pada satu waktu.
Guna mendukung efektivitas pelaksanaan, Dinas Kesehatan Jepara menggandeng pihak swasta dalam hal pelatihan penggunaan alat uji. PT. Indo Tekhno Plus hadir sebagai mitra teknis dalam pelatihan penggunaan sanitarian kit yang akan digunakan para TSL selama proses surveilans berlangsung. “Pengawasan terhadap kualitas air minum bukan hanya tugas pemerintah semata. Kita juga ingin membangun kepedulian masyarakat untuk memastikan air yang mereka konsumsi benar-benar aman. Karenanya, intervensi harus dilakukan dari hulu hingga ke rumah tangga,” lanjut Mudrikatun.

Kompak bersama
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya mendukung Program Kabupaten/Kota Sehat, di mana Kabupaten Jepara tengah berproses menuju predikat Kabupaten Sehat Swastisaba Wistara (penghargaan tertinggi dalam program tersebut). Pengawasan terhadap kualitas air minum rumah tangga menjadi salah satu indikator penting dalam mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih dan berkelanjutan.
Dinas Kesehatan Jepara berharap seluruh TSL di Puskesmas dapat menjadi ujung tombak dalam memastikan kualitas air minum yang layak bagi masyarakat. Surveilans ini juga akan menjadi dasar bagi intervensi lebih lanjut dalam mendukung ketersediaan air minum yang sehat, berkelanjutan, dan merata.