Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dr. Mudrikatun, S.SiT, SKM, MM.Kes, MH, Bdn, membuka kegiatan 

Jepara,Sebuah langkah besar diambil oleh Kabupaten Jepara dalam upaya memperkuat pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Kegiatan berlangsung di Aula Laboratorium Kesehatan Daerah Kab. Jepara Pada hari Kamis, (20 Juni 2024). Acara ini, yang dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Dr. Mudrikatun, S.SiT, SKM, MM.Kes, MH, Bdn, menjadi momen penting dalam upaya mendukung Program Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu yang menyasar usia dewasa dan lanjut usia.

Dalam sambutannya, Dr. Mudrikatun menyampaikan betapa pentingnya integrasi layanan kesehatan ini. “Pelayanan kesehatan yang terpadu dan mudah diakses adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kita. Dengan mengintegrasikan Posbindu dan UKBM lainnya, kita tidak hanya memperkuat upaya promotif dan preventif, tetapi juga memastikan bahwa setiap individu, dari anak-anak hingga lansia, mendapatkan perhatian yang layak,” ujarnya.

Peserta Aktif mengikuti Kegiatan

Pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan telah menjadi fokus utama, sesuai dengan Permenkes Nomor 8 tahun 2019, yang mendorong peningkatan pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan individu serta keluarga dalam upaya kesehatan. Posyandu, sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan berbasis masyarakat, terus bertransformasi untuk memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018, Posyandu diakui sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) yang berperan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat desa.

Dalam acara ini, diseminasi informasi mengenai Program Integrasi Layanan Primer (ILP) di Posyandu sasaran usia dewasa dan lansia menjadi agenda utama. Peserta, yang terdiri dari 40 kader Posyandu dan 5 staf Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, menerima pengetahuan baru tentang layanan kesehatan terintegrasi serta pencatatan dan pelaporan menggunakan versi terbaru dari sistem ASIK.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap peserta dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih terpadu,” jelas Dr. Mudrikatun. “Mereka tidak hanya akan mampu mencatat dan melaporkan dengan lebih akurat, tetapi juga dapat memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat mengenai pentingnya kesehatan di usia dewasa dan lanjut usia.”

Metode yang digunakan dalam pertemuan ini meliputi ceramah, diskusi, on-the-job training (OJT), tanya jawab, dan rencana tindak lanjut (RTL), yang semuanya dirancang untuk memastikan bahwa informasi yang diberikan dapat dipahami dan diterapkan dengan baik oleh para peserta.

Pertemuan ini juga menjadi ajang bagi para peserta untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai tantangan dan solusi dalam integrasi layanan kesehatan di lapangan. Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah turut memberikan wawasan mengenai penanganan hipertensi, mengingat tingginya prevalensi penyakit ini di kalangan dewasa dan lansia.

Dengan berakhirnya pertemuan pada sore hari, harapan akan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih terintegrasi di Kabupaten Jepara semakin nyata. Transformasi layanan kesehatan primer, yang mencakup penguatan upaya promotif dan preventif serta penggunaan teknologi dan kerjasama multisektor, diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, menjadikan Jepara sebagai contoh sukses dalam integrasi layanan kesehatan di Indonesia.(As).

Kategori: Berita